REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Beberapa ekor harimau Sumatra membuat resah warga Mukomuko. Warga kemudian meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu untuk mengevakuasi harimau liar tersebut.
"Kita sejak laporan itu masuk beberapa hari lalu, langsung menurunkan tim ke lokasi. Bila betul ada harimau tersebut, akan dievakuasi," kata Kepala BKSDA Bengkulu Anggoro Dwi Sujatmiko di Bengkulu, Rabu.
Berdasarkan permintaan masyarakat melalui instansi terakait di Mukomuko, ada harimau Sumatra berkeliaran di dekat pondok di kebun petani, di Kecamatan Malin Deman, selama sekitar sepekan.
"Namun, hingga Selasa (5/3) belum ada informasi dari tim tersebut dan mudah-mudahan dalam waktu dekat tim bisa menemukan harimau tersebut dan akan dilakukan tindakan," katanya.
Berdasarkan keterangan dari petani setempat, katanya, harimau itu sudah seminggu berkeliaran dan tinggal di pondok kebun sehingga para petani takut ke kebun.
"Sekarang petani tidak berani lagi ke kebunnya karena harimau tersebut masih berada di pondok mereka," katanya.
Ada kemungkinan, katanya, harimau itu masuk kebun karena masih berada dalam habitatnya. Namun, katanya, untuk membuktikan bahwa lokasi itu masih masuk dalam kawasan hutan menjadi habitat harimau, perlu dilakukan pengukuran untuk menentukan batas kawasan hutan di wilayah itu.
"Jika sudah diketahui letak kebun itu sehingga dapat diketahui kebun petani itu masuk dalam kawasan atau tidak, karena tidak ingin dengan seringnya harimau masuk kebun petani, hewan yang dilindungi itu menjadi target perburuan dan jeratan warga pemilik kebun," katanya.