REPUBLIKA.CO.ID,SABAH -- Hari ke-dua pascaserangan udara di Distrik Sabah, pasukan darat Malaysia mulai menyisir pemukiman dan rumah-rumah warga di kawasan tersebut. Militer pun yakin tentara loyalis Sulu masih bercokol di wilayah rebutan itu.
Kantor Bernama mengatakan pasukan darat terdiri banyak kesatuan. Tapi tidak disebutkan jumlah personil yang terlibat dalam infiltrasi kali ini. ''Perburuan sedang dilakukan dari kepolisian dan militer untuk menjamin keamanan.''
Dikatakan tidak kurang dari 300 orang bersenjata menyusup ke Distrik Sabah melalui kepulauan Filipina. Kelompok ini adalah gerombolan dari wilayah selatan Filipina yang menghendaki penguasaan wilayah sebelah timur laut Pulau Kalimantan itu.
Kelompok ini mengaku bernama Tentara Loyalis Sulu. Mereka berada di wilayah tersebut sejak awal Februari lalu, dan diduga berdiam di Lahad Datu. Kelompok ini berkeras mengatakan, wilayah seluas 75 kilo meter persegi itu adalah milik Kesultanan Sulu.
Sultan Sulu, Jamalul Kiram III menuntut Pemerintahan Malaysia melepas kawasan kaya hasil bumi itu dengan alasan sejarah kepemilikan. Kiram III menyatakan mengakhiri perjanjian sewa menyewa wilayah tersebut dengan Pemerintahan Kuala Lumpur.