Kamis 07 Mar 2013 18:07 WIB

Hugo Chavez Kena Serangan Jantung karena Konspirasi Amerika?

Rep: Indah Wulandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Hugo Chavez
Foto: REUTERS/Gil Montano
Hugo Chavez

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Penyebab kematian Presiden Venezuela, Hugo Chavez diduga akibat serangan jantung. Konspirasi Amerika Serikat ditengarai membuat kesehatan Chavez kian memburuk.

“Dia sudah tidak bisa berbicara. Tapi dia berusaha dengan menggerakkan bibir, berkata ‘Saya tidak ingin mati. Kumohon jangan biarkan saya mati’,” ungkap kepala pengamanan presiden Venezuela Jenderal Jose Ornella pada AP di persemayaman Chavez, Rabu (6/3).

Ia meyakinkan bila setelah berupaya mengeluarkan kata-kata tersebut, tubuh Chavez melemas. Ornella telah mengabdi selama dua tahun pada Chavez. Sehingga ia paham bagaimana tangguhnya sang atasan saat divonis kanker. Namun, Ornella tak bersedia menjawab apakah kanker telah menyebar di area paru-paru Chavez.

Pemerintah Venezuela sebelumnya menyebutkan, penyebab kematiannya karena infeksi saluran pernafasan. Infeksi ini sudah pernah terjadi sebelumnya seiring proses empat kali operasi Chavez di Kuba pada 11 Desember lalu. Namun Pemerintah Venezuela tidak mamu membuka jenis kanker yang diderita sang Commandante.

Pascaoperasi, tim dokter memutuskan memasang selang di paru-paru Chavez untuk membantu pernafasannya. Sayangnya, kian hari kondisi fisiknya menurun.

Ornella mengamini jika Chavez ditangani dokter-dokter terbaik. “Namun dia sudah sangat menderita saat ditangani,” ujar Ornella.

Tiga hari sebelum operasinya, perilaku Chavez seakan memperlihatkan kecil kemungkinan dia bisa pulih seperti sedia kala. Ornella juga mengutip pernyataan Wakil Presiden Venezuela, Nicolas Maduro jika ada keterlibatan pihak tertentu yang membuat kesehatan Chavez kian memburuk.

“Saya rasa dokumen yang menunjukkan bukti adanya intervensi musuh bisa ditemukan sekitar 50 tahun lagi,” cetus Ornella.

Meski tidak menyebut pihak yang terlibat itu dengan jelas, Ornella dan Maduro memprediksi Amerika Serikat juga ikut campur tangan. Tentu saja pemerintah AS langsung menepis tudingan itu.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement