REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus melakukan penyitaan terhadap aset-aset milik tersangka Irjen Djoko Susilo terkait kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
"Sampai hari ini, tercatat ada 26 aset dalam bentuk tanah dan bangunan yang tersebar di beberapa kota. Kemudian ada juga empat mobil dan tiga SPBU," kata juru bicara KPK, Johan Budi SP di Jakarta, Rabu (13/3).
Johan menjelaskan, aset tanah dan bangunan rumah yang disita KPK terletak di empat provinsi di Jawa. Yaitu Yogyakarta, Solo dan Semarang di Jawa Tengah, Depok (Jawa Barat) dan Jakarta. Namun ia mengaku belum mendapatkan informasi mengenai rincian lokasi 26 aset yang sudah disita KPK ini.
Sedangkan tiga SPBU yang disita terletak di Kapuk (Jakarta Utara), Ciawi, Bogor dan di Kaliungu (Jawa Tengah). Empat mobil milik Djoko Susilo juga sudah disita dan kini berada di halaman parkir Kantor KPK.
Johan belum menjelaskan mengenai aset Djoko Susilo di luar negeri. Dikabarkan, ada sebuah apartemen di Australia milik Djoko. "Sampai hari ini belum ada informasi dan data tentang kepemilikan aset DS di luar negeri," tegasnya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan Republika, jumlah rumah yang disita KPK sebanyak 15 unit. Antara lain, rumah atas nama Mahdiana (diduga isteri muda Djoko Susilo) di Jalan Cenderawasih, Komplek Tanjung Mas, Jakarta Selatan; rumah di Blok C di Jalan Cenderawasih, Kompleks Tanjung Mas dan Salon Cla milik Mahdiana.
Selain itu, rumah, gudang dan tanah di jalan Durian Raya, Jagakarsa seluas seribu meter persegi; rumah di Tapos, Depok; rumah di Jalan Prapanca, Kebayoran Baru, yang kerap ditinggali Dipta Anindita (diduga isteri muda Djoko Susilo lainnya); rumah di Jalan Elang Mas, Blok C3, Jagakarsa, Tanjung Duren; rumah di Perumahan Pesona Khayangan dan rumah di Jalan Cikajang Nomor 18, Petogogan, Kebayoran Baru.
Ada juga rumah di Semarang; rumah di Jalan Perintis Kemerdekaan, Manahan dan Kampung Taman di Solo dan dua rumah di dekat Alun-alun Keraton Yogyakarta.
Ikuti Whatsapp Channel Republika