REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- sejak awal 2013 lalu, kunjungan masyarakat di seluruh puskesmas di Kota Yogyakarta naik signifikan. Bahkan berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat kenaikan kunjungan masyarakat ke sarana kesehatan primer tersebut antara 50 hingga hampir 100 persen.
"Peningkatannya sangat signifikan antara satu puskesmas dengan lainnya berbeda tetapi minimal 50 persen," ujar Kepala Dinkes Kota Yogyakarta, Tuty Setyowati, Ahad (17/3).
Diakuinya, kunjungan masyarakat ke setiap puskesmas di Kota Yogyakarta biasanya mencapai 100 orang setiap harinya. Namun sejak awal 2013 lalu rata-rata kunjungan minimal 150 orang setiap hari. Jumlah puskesmas di Kota Yogyakarta sendiri mencapai 18 unit di 14 kecamatan di kota tersebut. "
Setiap kecamatan ada satu puskesmas tetapi yang wilayahnya luas ada dua dengan puskesmas pembantu," tambahnya.
Kenaikan kunjungan masyarakat ke sarana kesehatan tersebut, kata Tuty, bukan karena meningkatnya angka kesakitan di Kota Yogyakarta atau adanya penyakit yang mewabah di kota tersebut. Namun kata dia, tidak semua masyarakat yang berkunjung ke puskesmas dalam kondisi sakit.
Banyak di antara mereka lanjut Tuty, yang memang hanya memeriksakan kondisi kesehatannya saja atau berkonsultasi dengan dokter. Peningkatan kesadaran masyarakat akan kesehatan inilah yang memicu naiknya kunjungan ke puskesmas.
"Selain itu karena adanya program jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas) atau universal coverage yang kita luncurkan akhir 2012 lalu. Sehingga masyarakat periksa ke puskesmas gratis," jelasnya.
Melalui program tersebut kata dia, masyarakat yang berobat ke layanan primer itu tinggal menunjukkan kartu identitas (KTP) warga Yogya sudah memperoleh pelayanan kesehatan secara gratis.
Akibat kenaikan jumlah kunjungan tersebut, petugas puskesmas di Kota Yogyakarta kewalahan. Karenanya Dinkes setempat tahun ini akan menambah petugas pelayanan kesehatan baru di setiap puskesmas di Kota Yogyakarta. Harapannya pelayanan kesehatan di layanan dasar tersebut akan terpenuhi dengan baik.
Ditargetkan, per 1 April 2013, tenaga teknis yang direkrut oleh Dinas Kesehatan sudah bisa membantu pelayanan di Puskesmas. Rekrutmen tenaga teknis ini hanya menggunakan sistem kontrak. Pihaknya tidak berani untuk mengangkat tenaga honorer karena tidak diperbolehkan dalam regulasi. Tenaga teknis itu pun hanya akan dikontrak hingga Desember 2013. Setelah itu akan dievaluasi sesuai kebutuhan.
Beberapa tenaga teknis yang akan diangkat tersebut antara lain 14 orang dokter, 10 orang bidan serta sejumlah tenaga teknis seperti perawat, sanitarian (kesehatan lingkungan), petugas administrasi pendaftaran dan administrasi keuangan.
"Yang mendaftar cukup banyak. Sekarang proses seleksi. Mereka nantinya hanya bisa kami kontrak, tidak bisa diangkat sebagai honorer," ujarnya.
Kepala Puskesmas Umbulharjo Yogyakarta, Rahmawati mengaku tingginya angka kunjungan masyarakat ke sarana ksehatan dasar itu. Di puskesmas Umbulharjo sendiri rata-rata kunjungan mencapai 150 orang lebih.
"Ini memang meningkat signifikan," ujarnya. Akibatnya, tenaga teknis di puskesmas yang dipimpinnya agak kewalahan. Meskipun pihaknya telah menerapkan sistem antrean.