Senin 18 Mar 2013 16:49 WIB

Demokrat Terancam KLB Tandingan

Rep: M Akbar Wijaya/ Red: Dewi Mardiani
Partai Demokrat
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Partai Demokrat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Faksi Cikeas tengah berada dalam situasi dilematis. Mereka kebingungan soal cara yang paling pas dalam menentukan mekanisme pemilihan ketua umum Partai Demokrat di Kongres Luar Biasa (KLB) akhir Maret. Alih-alih ingin menyelamatkan partai, kesalahan mengambil keputusan bisa berujung perpecahan partai.

“Memang dilematis bagi kubu SBY,” kata pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Gungun Heryanto, Senin (18/3).

Gungun menyatakan, Cikeas takut bila mekanisme pemilihan ketua umum berlangsung terbuka akan tercipta letupan-letupan yang membawa kerugian bagi mereka. Di sisi lain, mekanisme pemilihan secara aklmasi dengan figur yang dipaksakan memungkinkan terciptanya resistensi dari pengurus-pengurus di daerah. “DPD dan DPC belum tentu nyaman dengan kondisi pengendalian,” ujar Gungun.

Langkah Majelis Tinggi memaksakan aklamasi bisa memberi kesan KLB hanya sebatas seremoni berkedok demokrasi. Gungun percaya, upaya-upaya pengondisian Majelis Tinggi pra-KLB untuk aklamasi tidak akan berarti banyak bagi upaya menciptakan konsolidasi partai.

Sebaliknya, upaya pengondisian yang mengecewakan mayoritas kader bisa saja menciptakan arus penentangan terhadap organisasi. Dampak terburuk adalah kemungkinan terjadinya KLB tandingan. “Bisa saja menggelar KLB tandingan. Terlebih jika mereka yang dianggap penyimpang disisihkan dari arus utama Demokrat saat ini,” kata Gungun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement