Rabu 20 Mar 2013 07:48 WIB

Ketum Gerindra Minta Kader Tingkatkan Konsolidasi

Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi (kanan), dan Sekjen partai Gerindra Ahmad Muzani (kiri)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi (kanan), dan Sekjen partai Gerindra Ahmad Muzani (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Suhardi, mengharapkan pengurus partai terus melakukan konsolidasi kepada masyarakat, sehingga nantinya mampu meningkatkan keterwakilan di DPRD dan DPR.

"Dengan jalan konsolidasi dan sosialisasi kepada masyarakat kami harapkan Partai Gerindra menang, dan lebih banyak kader partai duduk di DPRD maupun DPR RI," kata Suhardi di sela-sela Rakornas dan Pengukuhan Ormas Batara Nusantara di Denpasar, Selasa (19/3) malam.

Menurut dia, Gerindra kini tengah memfokuskan keberpihakan pada rakyat di segala sektor, mulai dari pertanian, perkebunan, kelautan dan lainnya. "Program yang dirancang itu semuanya untuk masyarakat, sehingga pendampingan tersebut dilakukan secara profesional. Dengan langkah itu diharapkan warga akan merasakan sentuhan program Gerindra," ucap Suhardi.

Oleh karena itu, kata Suhardi, program partai itu yang mungkin sulit dijalankan langsung oleh pengurus karena keterbatasan waktu dan jarak, maka pengurus ormas dan anggota yang merupakan sayap partai bisa mengaplikasikan kepada masyarakat setempat.

"Kami harapkan ormas yang menjadi sayap partai harus mampu menjalankan program yang telah dirancang Gerindra. Karena partai yang kita bangun adalah untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang lebih baik," ucapnya. Untuk kemenangan Partai Gerindra dalam Pemilu Legislatif 2014, kata dia, harus semua pengurus dan kader berjuang untuk meraih simpati masyarakat untuk menjatuhkan pilihannya kepada partai asuhan Prabowo Subianto ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement