Kamis 21 Mar 2013 14:13 WIB

Lagi, Puluhan Warga Sukabumi Keracunan Nasi Kotak

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Korban keracunan (ilustrasi)
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Korban keracunan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Puluhan warga di Kampung Cijagung RT 32 RW 08, Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi mengalami keracunan massal, Kamis (21/3).

Mereka keracunan setelah mengkonsumsi makanan yang dibagikan dalam acara pengajian 40 hari warga yang meninggal. Informasi yang diperoleh dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, hingga Kamis (21/3) pagi sudah sebanyak 22 orang warga yang keracunan.

Jumlah ini kemungkinan bertambah banyak karena makanan yang dibagikan kepada warga berjumlah sebanyak 47 hingga 50 kotak. "Dua anak saya keracunan setelah makan nasi kotak yang dibagikan," ujar salah seorang warga Ny Awang (29 tahun), ditemui saat mendampingi anaknya yang menjalani perawatan di Puskesmas Kadudampit.

Beruntung, ia tidak memakan nasi kotak tersebut sehingga tidak mengalami keracunan. Diterangkan Awang, kedua anaknya, Angga (11) dan Jasmin (7) mengalami gejala keracunan setelah menyantap nasi kotak yang dibagikan saat pengajian 40 hari. Kegiatan pengajian tersebut digelar, Rabu (20/3) malam.

Kedua anaknya mengalami gejala yang sama seperti mual-mual, muntah, pusing, diare, dan lemas. Sehingga terpaksa harus dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Secara terpisah Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kabupaten Sukabumi, Haru Alrasyid menerangkan gejala keracunan timbul beberapa jam setelah warga mengkonsumsi nasi yang dibagikan. Keterangan yang diperoleh menyebutkan kegiatan pengajian digelar antara pukul 18.30 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Sementara gejala keracunan mulai muncul pada sekitar pukul 22.00 WIB.

Rata-rata warga mengalami gejala yang sama yakni mual-mual, pusing, muntah, dan diare. Harun menerangkan diduga penyebab keracunan berasal dari makanan yang dibagikan dalam acara pengajian 40 hari warga yang meninggal. Menu makanan yang disajikan antara lain nasi, telur, mie goreng, dan mentimun mentah.

Menurut Harun, peristiwa ini termasuk dalam kejadian luar biasa (KLB) sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes). Sebab korban keracunan mencapai lebih dari dua orang. Sehingga Dinkes langsung membuka posko kesehaan di sekitar permukiman warga.

Keberadaan posko ini akan berada di sekitar rumah warga selama tiga hari. Posko tersebut akan memberikan pertolongan pertama kepada warga yang mengalami gejala keracunan.Selain membuka posko, ujar Harun, Dinkes juga telah mengambil sampel makanan dan muntahan korban keracunan. Sampel ini akan dikirim ke laboratorium yang ada di Bandung untuk mengetahui secara pasti penyebab keracunan.

Diakui Harun, kasus keracunan ini menambah daftar panjang kasus keracunan yang terjadi di Sukabumi pada awal 2013. Sebelumnya, keracunan massal menimpa sebanyak 63 warga di Kampung Selagadang RT 07 RW 02 Desa Pangkalan, Kecamatan Cikidang, pada 16 Maret lalu. Keracunan diduga karena makanan yang dibagikan dalam acara ulang tahun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement