REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulah petani yang menjual bibit bawangnya berbuntut panjang. Di tingkat penangkar, ketersediaan benih pun mulai menipis. Benih yang ada saat ini hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan tanam di masa panen Mei mendatang.
"Saya rasa mungkin ada 55 persen petani yang telah menjual bibitnya," ujar penangkar bibit dari PT Binagloria Enteprindo Agusman Kastojo, Jumat (22/3).
Harga bibit bawang dihargai cukup tinggi saat ini, mencapai Rp 45 ribu per kilogram (kg). Petani diperkirakan telah menjual sebagian besar bibit cadangan yang biasa disimpan di gudang untuk musim tanam berikutnya.
Sejak tahun 2011, pemerintah mengimbau petani untuk juga mempersiapkan bibit secara mandiri untuk menekan biaya produksi. Kini petani hanya mengandalkan produksi bawang hasil tanam bibit bulan ini.
Di tingkat penangkar, harga benih untuk konsumsi mencapai Rp 20 ribu per kg. Sedangkan benih untuk dijual kembali ke pasar mencapai Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per kg. Ia pun memperkirakan permintaan benih impor akan meningkat hingga 30-40 persen. "Kesiapaan bibit yg ada untuk konsumsi," ujar Agusman ketika dihubungi ROL.