REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Pegiat oposisi Suriah, Senin, mengatakan pasukan Suriah menembakkan apa yang mereka katakan sebagai senjata kimia dari peluncur roket laras-banyak.
Roket kimia yang ditembakkan ke gerilyawan di sekitar pangkalan militer di Kota Kecil Adra, pinggiran Damaskus, tersebut menewaskan dua gerilyawan dan melukai 23 orang lagi.
"Dokter menggambarkan senjata kimia yang digunakan sebagai fosfor. Zat yang menyerang sistem syaraf dan mengakibatkan ketidak-seimbangan serta hilangnya kesadaran,'' kata Mohammad Ad-Doumani, pegiat di Kota Douma, seperti laporan Reuters yang dipantau Antara di Jakarta pada Senin.
Douma merupakan kota kecil tempat gerilyawan yang cedera itu dibawa. Ad-Doumani mengatakan Dua gerilyawan berada sangat dekat dengan tempat roket tersebut meledak. Keduanya tewas seketika. Sementara, gerilyawan lainnya dirawat dengan menggunakan Atropine.
Belum ada konfirmasi terpisah mengenai serangan itu. Serangan yang terjadi setelah 26 orang tewas dalam satu serangan roket di dekat Kota Aleppo pekan lalu. Pemerintah dan gerilyawan saling tuding mengenai pihak yang menembakkan roket yang berisi bahan kimia di sana.