REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens mengatakan pencalonan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat mencerminkan ketergantungan partai berlambang Mercy itu terhadap SBY. Para kader dianggap gagal membangun sikap saling percaya.
"Mereka terikat figur SBY. Mencalonkan SBY jadi Ketua Umum Partai Demokrat sudah kehabisan figur," kata Boni ketika dihubungi Republika di Jakarta, Selasa (26/3).
Menurut Boni, saat Partai Demokrat tengah kesulitan membangun soliditas partai. SBY dianggap sebagai satu-satunya figur yang dapat menyatukan berbagai kepentingan di dalam tubuh partai.
Jika SBY bersedia dicalonkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, Boni sanksi akan ada kader yang berani bersaing dengan SBY di Kongres Luar Biasa (KLB) akhir Maret ini. Karena bersaing melawan SBY di KLB sama saja dengan mencelakakan diri sendiri.
"Enggak ada yang berani. Siapa mau bunuh diri," ujar Boni.
Boni menambahkan pilihan pengurus DPD mencalonkan SBY menjadi ketua umum menurut Boni merupakan cermin Demokrat sebagai partai kumpulan pemain politik. Bukan kumpulan kesatuan politisi yang mengandalkan mekanisme partai sebagai jalan keluar penyelesaian masalah.
Boni menengarai pencalonan SBY sebagai Ketua Umum Demokrat merupakan skenario yang dimainkan Cikeas sendiri. Dia mengatakan menjadikan SBY sebagai ketua umum tidak akan memberi dampak elektoral yang terlalu berarti bagi Partai Demokrat di Pemilu 2014.