REPUBLIKA.CO.ID, GUANTANAMO -- Mogok makan para tahanan di Penjara Guantanamo semakin memprihatinkan setelah pihak penjara menolak memberi air minum kepada tahanan.
Para tahanan juga dibiarkan tetap berada di sel. PressTV melaporkan, kelompok pengacara mengirimkan surat pernyataan kepada hakim federal di Washington.
Mereka melaporkan petugas di Guantanamo menolak menyediakan air minum kepada tahanan yang mogok makan dan membuat penjagaan ketat untuk menghentikan aksi.
Pengacara mengatakan, kekurangan air minum akan mempengaruhi ginjal, sistem kemih dan perut para tahanan yang mogok makan. Lebih dari seratus tahanan Guantanamo melakukan mogok makan sejak awal Februari. Mereka menuntut diakhirinya penahanan tanpa batas mereka.
Lebih dari 160 tahanan berada di penjara Guantanamo tanpa pengadilan sejak awal 2000-an. Menurut sebuah laporan yang diterbitkan situs Russia Today, aktivis di seluruh dunia menyuarakan solidaritas bagi narapidana yang mogok makan di Guantanamo.
Kampanye aktivis Saksi Melawan Penyiksaan (WAT) akan digelar mulai 24 Maret higga 30 Maret 2013. Mereka akan menolak penyiksaan tahanan Guantanamo.
"Kami akan berkumpul untuk aksi di New York, Chicago, Los Angeles, dan kota lain baik lokal maupun internasional peka depan untuk mengutuk praktek barbar penyiksaan dan penahanan tanpa batas waktu, serta menuntut keadilan bagi orang-orang di Guantanamo, " ujar aktivis WAT.