REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Denny Indrayana menegaskan, pihaknya membela kinerja para petugas Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB, Cebongan, Sleman.
Denny menuturkan, peristiwa ini tak ada sangkut pautnya dengan kesalahan petugas Lapas. Dia mengaku ingin menekankan, para petugas di Lapas Cebongan telah bekerja secara optimal dalam menjaga keamanan LP tersebut.
Semua prosedur, kata dia, telah dilakukan oleh para petugas. "Tapi siapa yang menyangka ada penyerangan itu. Maaf-maaf saja, petugas Lapas tidak digembleng untuk menghadapi serangan dari pasukan terlatih (TNI)," ujarnya, di Manado, Kamis (11/4).
Denny menegaskan, dalam penyerangan ini sejatinya pihak lapas justru adalah korban. Corengan pada kredibilitas petugas Lapas yang wilayahnya dapat diobrak-abrik oleh pihak luar sudah cukup membuat mereka terluka.
Terlebih dengan stigma negatif masyarakat yang melihat pihak Lapas lalai dalam mengemban tugasnya. Menurut dia semakin membuat para petugas di Lapas Cebongan bermuram.
Agar penilaian miring itu tidak berlarut, Denny pun berpesan kepada masyarakat untuk menyadari satu hal. Dia mengungkap, "Bagaimana bisa petugas kami lawan mereka. Kalau petugas Lapas itu hebat bisa hentikan aksi ini, mungkin mereka sudah pada pindah kerjaan jadi tentara," sindir Denny.