REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Aparat Kepolisian Sektor Purwoasri menangani temuan mayat bayi yang terhanyut di Sungai Waru Turi, Dusun Bogolor, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
"Kami masih tangani kasus ini dan menelusuri jalur sungai untuk mengetahui dari mana bayi itu dibuang," kata Kepala Polsek Purwoasri, AKP Sartana, di Kediri, Kamis.
Pihaknya menyusuri sepanjang aliran Sungai Waru Turi itu di tiga kecamatan, yaitu Gampangrejo, Papar, dan Purwoasri. Namun, katanya, hingga saat ini belum diketahui pasti dimana bayi itu pertama kali dibuang.
Polisi telah membawa jenazah bayi tersebut ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri untuk keperluan "visum et repertum" guna mengetahui penyebab meninggalnya bayi. Selain itu, pihaknya juga mencari data pendukung lainnya guna memudahkan penyelidikan.
Sesosok mayat bayi dengan jenis kelamin perempuan ditemukan mengapung di Sungai Waruturi, Purwoasri, Kamis sore. Saat ditemukan, tubuh bayi masih utuh dan belum mengeluarkan bau busuk.
Tubuh bayi ditemukan pertama kali oleh Indra (30), warga Bogolor, yang kebetulan sedang di warung tepi sungai. Ia curiga mengetahui benda mirip tubuh bayi mengapung.
Indra sempat menunggu sampai mayat bayi itu berada di tepi karena arus cukup deras. Ia akhirnya melemparkan jala dan mengangkat mayat bayi itu ke tepi sungai. Ia kaget karena ternyata sesosok bayi sudah meninggal dunia.
"Saya tidak tahu dari mana jasad tersebut. Yang jelas, kondisinya sudah mengapung di sungai," katanya.
Ia kemudian melaporkannya ke perangkat desa setempat dan ke polisi. Berdasarkan identifikasi sementara, diperkirakan usia bayi itu belum genap 24 jam saat hanyut ke sungai.