Rabu 17 Apr 2013 15:44 WIB

Dana Haji Dialihkan ke Bank Syariah, Ini Komentar Anggito

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Anggito Abimanyu.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Anggito Abimanyu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Kementerian Agama akan mengalihkan pengelolaan setoran biaya penyelenggaran ibadah haji ke bank-bank syariah. ''Berdasarkan amanat undang-undang, dana haji akan diamanahkan dan dikelola secara syariah,'' ujar Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Anggito Abimanyu, Rabu (17/4).

Selain itu, lanjut Anggito, ini juga merupakan hasil musyawarah Majelis Ulama Indonesia.  Terkait ini, Anggito merinci, bank penerima setoran dana haji adalah bank syariah atau bank umum yang memiliki layanan syariah.

Dana haji yang selama ini dikelola oleh bank konvesional adalah sebesar Rp 11 triliun. Seluruhnya akan dialihkan ke bank syariah dalam satu tahun. ''Rencana ini mulai diberlakukan pada 12 April dengan masa transisi 12 bulan,'' kata dia.

Selanjutnya, bank konvensional dapat menerima setoran dana jamaah dan diteruskan ke bank syariah. Untuk menjadi bank penerima setoran haji, pihak Kemenag mematok syarat tertentu. 

Menurut Anggito, selain memiliki jaringan perbankan yang luas dan memenuhi kriteria kesehatan keuangan, bank tersebut juga mengikuti program penjaminan LPS atas dana setoran awal jamaah haji. Ini menyangkut regulasi dana talangan haji dengan maksimum talangan satu tahun. Dengan pemberlakuan ini, dana haji secara bertahap akan sepenuhnya dikelola oleh bank syariah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement