REPUBLIKA.CO.ID, SEOL -- Korea Utara menawarkan Amerika Serikat dan Korea Selatan beberapa persyaratan untuk berdialog. Diantaranya, mencabut sanksi PBB jika ingin membuka kemungkinan berakhirnya ketegangan di Semenanjung Korea.
Dalam pernyataan yang dirilis pada Kamis (18/4), pejabat tinggi militer Korea Utara juga mengungkapkan, denuklirisasi Semenanjung Korea akan dimulai saat Amerika Serikat memindahkan senjata nuklir. Korut mengklaim, senjata tersebut telah dipindahkan Amerika Serikat ke semenanjung tersebut.
Pergerakan ini seperti memberi bujukan kepada pendukung satu-satunya Korut, Cina. Negeri Tirai Bambu sudah memberi tanda akan mengalami kesulitan jika eskalasi meningkat. "Dialog dan perang tidak bisa jalan berbarengan,"ujar Komisi Pertahanan Nasional Korut dalam pernyataannya pada kantor berita KCNA.
"Jika Amerika Serikat dan boneka Korsel memiliki keinginan untuk menghindari bentrok dengan tentara dan rakyat kami dan ingin berdialog dan bernegosiasi, mereka harus membuat keputusan tegas,"kutip pernyataan tersebut.