Jumat 19 Apr 2013 10:25 WIB

Cina: 17 Meninggal Akibat H7N9

Para petugas kesehatan dengan seragam pelindung lengkap memusnahkan unggas di pasar Shanghai, setelah ditemukan strain virus H7N9 di Merpati.
Foto: REUTERS
Para petugas kesehatan dengan seragam pelindung lengkap memusnahkan unggas di pasar Shanghai, setelah ditemukan strain virus H7N9 di Merpati.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Jumlah warga Cina yang dilaporkan terkait kasus infeksi virus flu unggas H7n9 terus bertambah. Komisi Keluarga Berencana dan Kesehatan Nasional Cina, dalam perubahan laporan hariannya mengenai kasus H7N9, menyatakan sudah ada 87 kasus yang dilaporkan, 17 kasus di antaranya berakhir dengan kematian.

Komisi itu juga mengkonfirmasi lima kasus baru flu unggas H7N9, --satu di Shanghai, satu di Jiangsu, dua di Zhejiang dan satu di Henan-- hanya berselang satu hari, pada Kamis (18/4).

Dari semua kasus tersebut, enam pasien H7N9 telah diperkenankan pulang dari rumah sakit setelah menerima pengobatan, dan 64 pasien lagi masih dirawat di rumah sakit rujukan, kata komisi itu.

Sebanyak 32 kasus, termasuk 11 yang telah berakhir dengan kematian, telah dilaporkan di Shanghai, kata Xinhua.

Dua-puluh satu kasus, termasuk tiga meninggal, telah dilaporkan di Provinsi Jiangsu, dan 27 kasus --termasuk dua meninggal-- di Provinsi Zhejiang.

Provinsi Anhui telah melaporkan tiga kasus, dan satu meninggal. Beijing telah melaporkan satu kasus dan tiga telah dilaporkan di Provinsi Henan.

Cina secara resmi mengkonfirmasi terjadinya penularan virus H7N9 pada manusia pada akhir Maret. Menurut komisi tersebut, kasus H7N9 yang dikonfirmasi di China terpisah dan tak ada tanda penularan dari manusia-ke-manusia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement