REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Herlina "Pending Emas"- tokoh sejarah pejuang Trikora - menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluarkan kebijakan progressif terkait persoalan Ujian Nasional (UN).
Herlina meminta SBY meluluskan seluruh siswa peserta UN. "Saya minta Presiden SBY meluluskan 100 persen seluruh peserta didik baik yang ikut dan yang tidak ikut," kata Herlina dalam jumpa pers "Protes Keras Ketidakbecusan Pemerintah dalan Ujian Nasional," di Jakarta, Jum'at (19/4).
Herlina menyatakan siswa didik telah menjadi korban kebijakan coba-coba pemerintah. Karut-marut UN menurutnya tidak bisa hanya dilihat dari sisi masalah percetakan. Lebih jauh dari itu, permasalahan UN merupakan bukti kecerobohan pemerintah di bidang pendidikan yang mengakibatkan dampak psikologis terhadap siswa didik. "Mereka ini korban kecerobohan pemerintah," ujarnya.
Meluluskan seluruh siswa yang telah mengikuti UN maupun yang belum merupakan tindakan penyelamatan negara terhadap siswa didik. Dalam konteks ini, kata Herlina, pemerintah mesti melepaskan paradigma untung rugi kepada siswa didik. Menurutnya mekanisme penilaian akademik siswa bisa diserahkan kepada masing-masing sekolah.
''Tidak ada kata untung rugi. Anak didik kita sekarang menderita sebagai korban," katanya.