Ahad 21 Apr 2013 17:47 WIB

Pasek: Nazaruddin Koruptor "Paling Sakti" di Indonesia

 Terpidana kasus Wisma Atlet Muhammad Nazaruddin (kanan) disela-sela persidangan saat menjadi saksi untuk istrinya Neneng Sri Wahyuni (kiri0 di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (8/1). (Republika/Yasin Habibi)
Terpidana kasus Wisma Atlet Muhammad Nazaruddin (kanan) disela-sela persidangan saat menjadi saksi untuk istrinya Neneng Sri Wahyuni (kiri0 di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (8/1). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Komisi III DPR RI, Gede Pasek Suardika menyebut mantan bendahara umum Partai Demokrat, M Nazaruddin sebagai koruptor paling sakti di Indonesia.

Tak hanya itu, Pasek menuding Nazar bisa memainkan isu pesanan apa saja untuk menggoyang siapa saja.

"Karena itu wajar bila meski berstatus terpidana, Nazar lebih menikmati suasana RS Abdi Waluyo dibandingkan LP Sukamiskin seperti koruptor lainnya," kata Pasek dalam pernyataannya yang diterima ROL, Ahad (21/4).

Pasek mengritisi  rawat inap Nazar yang beberapa kali bersamaan denganistrinya Neneng di RS Abdi Waluyo. 

Ia mensinyalir bebasnya Nazar mengatur semuanya itu karena memiliki bargaining yang tinggi terhadap kasus yang berbeda. 

"Kalau Gayus memang koruptor hebat, tapi Nazar jauh lebih sakti. Ketika terpidaana korupsi sudah hijrah ke LP Sukamiskin dia masih menikmati Cipinang plus RS Abdi Waluyo. Herannya semuanya diam," kata Pasek.

Tidak hanya itu, kata Pasek,  Nazar kerap dipakai untuk pengeras suara bila ingin memeriksa siapapun. "Cukup dipanggil KPK, lalu selesai pemeriksaan ada doorstop maka keluarlah nama-nama tertentu untuk kemudian diperiksa. Tidak peduli masuk akal atau tidak," sindirnya. 

Menurut dia, jika Irjen Joko Susilo asetnya diburu sampai ke kolong langit, maka Nazar yang kata pimpinan KPK diduga korupsi melebihi kasus Bank Century itu hanya diamankan saham Garuda saja. 

"Puluhan mobil, gedung, rumah yang pernah disampaikan Yulianis dg data-data ternyata tidak tersentuh. Nazar memang sakti," kata Pasek Suardika.

Ia  meminta agar penegak hukum jajaran kemenkumham berlaku adil dan tidak diskriminatif.

"Jangan juga menjadikan Nazar sebagai kuda troya untuk menggilas politisi-politisi yang tdk disuka. Bukannya dibawa ke LP Sukamiskin seperti yang lain, ehh malah diduga dapat bonus bulan madu di Abdi Waluyo. Ini menyakitkan rasa keadilan," cetusnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement