REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Putra Utama 5 mengumpulkan seluruh anak panti di dalam sebuah aula untuk melakukan klarifikasi terkait video yang beredar di You Tube.
Di hadapan semua anak-anak, Kepala Panti Kismoyohadi menjelaskan mengenai uang saku yang mereka permasalahkan dalam video.
Dalam kesempatan itu, hadir pula wali dari anak-anak yang muncul dalam video yang diunggah seseorang bernama Yudo tersebut. Pengurus panti juga menyetel enam buah video yang berisi keluh kesah anak-anak itu untuk disaksikan seluruh warga panti.
Kismoyohadi kemudian mengungkapkan kekecewaannya terhadap anak-anak panti. Dia tidak menyangka, anak-anak yang sudah dirawat sedemikian rupa oleh pengurus panti, ternyata justru mencemarkan nama baik panti mereka sendiri.
"Kalian sudah mengkhianati panti ini," kata dia kepada anak-anak yang berada dalam video. Sementara, anak-anak yang dimaksud hanya diam tanpa membantah.
Menurut Kismoyohadi, apa yang diungkapkan anak-anak di dalam video sama sekali tidak benar. Mereka, kata dia, hanya tidak mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya.
Dia mencontohkan mengenai uang saku yang dipotong itu dimasukkan dalam tabungan anak masing-masing. Bukan dimakan oleh pengurus panti.
Dalam kesempatan tersebut, salah satu wali dari anak-anak meminta agar panti memberlakukan aturan yang lebih ketat bagi anak-anak untuk keluar panti.
Sebab, video tersebut diketahui dibuat di rumah si pengunggah video yang bernama Yudo setelah anak-anak pulang sekolah. Padahal, kepada pengurus panti, anak-anak mengaku pulang telat karena ada tugas sekolah.