Rabu 24 Apr 2013 20:45 WIB

Seorang Warga Taiwan Positif Terinfeksi Virus H7N9

Petugas taman menangkapi burung-burung merpati di taman-taman Shanghai, Cina. Pemerintah meningkatkan upaya untuk menekan wabah flu burun dari strain virus baru, H7N9.
Foto: REUTERS
Petugas taman menangkapi burung-burung merpati di taman-taman Shanghai, Cina. Pemerintah meningkatkan upaya untuk menekan wabah flu burun dari strain virus baru, H7N9.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dinas Kesehatan Taiwan mengkonfirmasi infeksi pertama H7N9 pada manusia, Rabu, yaitu seorang pria yang berusia 53 tahun dikonfirmasi terinfeksi jenis baru virus flu unggas itu, demikian satu pernyataan dari Dinas Pemantauan Penyakit di sana.

Pasien itu diduga telah terinfeksi di luar Taiwan sebab ia memperlihatkan gejala tiga hari setelah pulang dari Kota Suzhou di Provinsi Jiangsu, China Timur, kata pernyataan tersebut.

Pasien itu kembali ke Taiwan pada 9 April, setelah menetap di Suzhou sejak 28 Maret. Ia memperlihatkan gejala demam pada 12 April dan pergi ke dokter pada 16 April sebab ia menderita demam tinggi.

Rumah sakit tidak mengkonfirmasi infeksi virus H7N9 pada pasien tersebut sampai Rabu pagi, meskipun ia mengalami infeksi paru-paru dan gangguan pernafasan, kata pernyataan itu.  Ditambahkannya, rumah sakit telah dua kali memeriksa dia sebelum hari Rabu, tapi hasilnya negatif.

Pasien tersebut mengatakan ia tidak mengadakan kontak dengan burung atau makan unggas yang kurang matang atau telur selama berada di Suzhou, kata pernyataan itu. Pasien tersebut, yang positif menderita Hepatitis-B dan tekanan darah tinggi, berda dalam kondisi serius, kata pernyataan tersebut.

Sebanyak 139 orang yang telah melakukan kontak dengan dia dipantau --tiga kontak erat, 26 kontak umum dan 110 pekerja medis, katanya.

Tiga pekerja medis, semuanya mengenakan peralatan perlindungan ketika merawat pasien, telah memperlihatkan gejala gangguan pernafasan, kata pernyataan itu sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam.

Pemerintah Taiwan telah meningkatkan pemantauan pelancong yang telah mengunjungi daerah yang melaporkan kasus H7N9 di China Daratan dan memperlihatkan gejalan demam serta batuk. Rumah sakit diminta melaporkan kasus semacam itu dalam waktu 24 jam.

Hingga pukul 16.00 pada Selasa, sebanyak 108 kasus H7N9 telah dilaporkan di China Daratan, termasuk 22 pasien yang berakhir dengan kematian.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement