REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PKB dilaporkan memiliki caleg ganda terbanyak dalam daftar caleg sementara (DCS) yang diserahkan ke KPU.

Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang mengatakan, sejumlah caleg yang diduga ganda di PKB antara lain Nurhidayati yang dipilih di dua dapil yakni Sumsel 1 dan Sumsel II, Eka Susanti yang dipilih di Jateng VI dan Sumut III, Hasniati di Riau II dan Kalbar, Luluk Hidayah di Kaltim dan DKI Jakarta III. Setidaknya terdapat 10 caleg ganda di PKB.

Sementara di PBB, terdapat tiga caleg terdaftar dalam enam dapil. Antara lain Nur Yuniati di dapil Aceh I dan Jabar II, Sri Sumiati di Jatim VII dan Jateng VIII, juga Kasmawati Kasim di Sulawesi Tenggara dan Sulsel I.

Sebastian mengatakan, adanya caleg ganda ini, menunjukkan kalau caleg-caleg memiliki ambisi yang besar untuk berkuasa. Mereka sangat ingin duduk di kursi emas, sehingga menempatkan diri di lebih dari satu dapil. “Ini tidak bagus,” ujarnya di Gedung Formappi, Jakarta, Ahad, (28/4).

Munculnya caleg ganda, kata Sebastian, juga merupakan gambaran parpol gagal melakukan kaderisasi dan gagal melakukan seleksi yang ketat. Bahkan, parpol dengan sengaja melakukan siasat penggandaan caleg untuk meraih suara. “Parpol semacam ini harus diberi sanksi oleh KPU,” katanya.

Karenanya, Sebastian meminta KPU tak beralasan tidak memiliki payung hukum untuk menindak parpol yang memunculkan caleg-caleg ganda. KPU harus berani bersikap tegas agar parpol mau memperbaiki sistem pencalegannya supaya tidak muncul caleg ganda lagi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika