REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Perdana Menteri Suriah selamat dari serangan bom saat konvoi di Damaskus, Senin (29/4) waktu setempat. Peristiwa ini merupakan serangan dari pemberontak langsung ke ibu kota Suriah.
Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah asal Inggris menyatakan, enam orang tewas dalam ledakan. Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-Moon mengutuk aksi bom tersebut dan menyebutnya sebagai serangan teroris.
Akan tetapi, kejadian ini menandakan perkembangan kemampuan pemberontak yang dapat menargetkan simbol-simbol otoritas Assad dalam perang sipil yang menurut PBB sudah menghilangkan 70 ribu nyawa.
Ledakan tersebut mengejutkan Distrik Mezze pada pukul sembilan malam waktu setempat. Ledakan itu memunculkan asap hitam ke udara. Pengamat mengungkap, satu orang yang mengiringi Perdana Menteri Wael al-Halki tewas beserta lima orang lainnya.
Stasiun televisi memperlihatkan pemadam kebakaran yang bertugas memadamkan api, dan memindahkan bangkai mobil. Juga terdapat bus putih besar yang jendelanya pecah kursinya di tembaki. "Dr Wael al-Halki baik-baik saja dan tidak terluka sama sekali,"ujar stasiun televisi tersebut.