REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Seringnya tahanan korupsi keluar tahanan, diakui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad mengatakan sejumlah koruptor kelas kakap tidak menjalani hukuman sebagai mestinya tahanan. Mereka bisa keluar masuk tahanan seenaknya dengan izin oknum lembaga pemasyarakatan (Lapas). "Habis maghrib narapida koruptor keluar. Sehabis subuh kembali lagi," kata Abraham kepada wartawan di Jakarta, Kamis (9/5).
Modus serupa itu menurut Abraham terjadi di seluruh lapas yang menahan koruptor. Dia menantang para wartawan untuk membuktikan ucapannya. "Kalian kan bisa cari-cari informasi, tongkrongin itu depannya (lapas) malam-malam. Abis magrib," katanya.
Selain keluar secara diam-diam usai maghrib, para koruptor juga memanfaatkan modus klasik untuk bisa menikmati udara bebas di luar tahanan. Salah satunya dengan berpura-pura sakit dan menyatakan ingin melakukan berobat jalan ke rumah sakit. "Kalau sakit keluar lembaga pemasyarakatan itu suatu modus. Ada modus-modus lain," katanya.
Abraham mengaku persoalan ini bukah hanya menjadi kegelisahannya sendiri. Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana juga memiliki kegelisahan serupa dengannya. Denny, kata Abraham, sempat menelpon dirinya dan mengeluhkan soal ketidakberdayaan menangani kasus koruptor keluar masuk tahanan. "Kemarin wamenkumham, Denny, sempat menelpon saya. Dia juga sangat tidak punya kemampuan lagi untuk bisa tangani yang seperti itu. Karena susah memantaunya," kata Abraham.
Deni sempat meminta Abraham memindahkan para terpidana korupsi ke rumah tahanan KPK. Salah satu di antaranya mantan Bendahara Umum Demokrat, M. Nazaruddin. Abraham sendiri tidak terburu-buru mengamini permintaan Denny. "Saya bilang, pak kita lihat dulu, kan ini ada aturan-aturan. Kalau sudah incraht harus ditempatkan di rutan negara," ujarnya.
Sayang Abraham enggan menyebut siapa saja koruptor yang sering keluar masuk tahanan saat malam hari. Yang jelas menurutnya persoalan ini terbukti membuat kewalahan Wamenkumham. "(Siapa saja koruptornya?)Wallahu'alam.." kata Abaraham.