Senin 13 May 2013 23:54 WIB

KPUD Sosialisasikan Pilgub Jateng

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Djibril Muhammad
Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sosialisasi pemilihan gubernur Jawa Tengah yang akan digelar pada 26 Mei mendatang dinilai belum dikenal semua masyarakat.

Untuk mensosialisasikan pilgub Jateng 2012, Anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Jawa Tengah, Hendri Wahyono, memberikan sosialisasi kepada organisasi kepemudaan, tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kota Semarang.

Hendri mengatakan, masyarakat harus mengetahui visi dan misi tiap-tiap calon pasangan gubernur dan wakil gubernur.

"Jangan sampai saat  memilih tidak tahu tujuannya, visi dan misi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Memahami visi dan misi  itu penting dan laporkan jika ada politik uang," kata Hendri dalam sosialisasi Pilgub Jateng 2013 di Gedung Balai Kota, Senin (13/5).

Ia mengatakan, di Semarang terdapat 1.125.696 warga yang akan menggunakan hak pilihnya. Sementara itu, apabila terdapat warga yang harus memilih di daerah lain, maka warga tersebut diimbau untuk segera mengajukan formulir A8 dan akan tetap dilayani.

Menurut dia, meskipun masa pengajuan formulir A8 sudah selesai, namun KPUD akan menerima setiap pengajuan yang masuk. Formulir A8 digunakan bagi pemilih yang ingin menggunakan hak pilihnya di kota lain dengan mengajukan keterangan di petugas pelaksana pemilu tempat pemilih tinggal.

"Masih kami permudah, boleh kalau mau mengajukan walau sudah lewat. Kami akan permudah dan percepat prosesnya tidak akan selama 14 hari sesuai ketentuan," katanya.

Dalam pilgub Jateng 2013, terdapat 61.951 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 8.578 desa atau kelurahan dari 573 kecamatan dan 35 kabupaten atau kota.

"Total penyelenggara 400.485 orang. Jadikanlah pemilu mendatang sebagai partisipasi politik yang bermartabat dan anti politik uang," kata Hendri.

Ia menambahkan, penyelenggaraan pemilu di Indonesia lebih baik dari negara lain. Ia mencontohkan, penyelenggaraan pemilu seperti di Malaysia yang masih dikuasai oleh penguasa Malaysia. Menurut dia, pemilu di Indonesia lebih demokratis karena satu orang memiliki satu suara yang independen.

"Di Indonesia, one man one vote one value. Kita bisa seperti ini adalah langkah yang maju dan mandiri secara politik," kata Hendri.

Dalam sosialisasi tersebut, ia menghimbau agar masyarakat Jateng menggunakan hak pilihnya pada Pilgub mendatang. "Kami imbau agar para pemilih dapat menggunakan hak memilih secara demokratis, tidak ada paksaan, dan tidak ada sanksi kalau tidak memilih. Namun kami himbau jangan Golpot," katanya.

Sementara, Margono, tokoh masyarakat yang turut menghadiri sosialisasi, meminta agar KPUD Jateng memasang visi misi calon gubernur dan wakil gubernur di TPS sehingga masyarakat lebih mudah memilih. Menanggapi hal tersebut, Hendri mengatakan akan memasang visi dan misi tiga pasangan calon di TPS.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement