REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komisi VII DPR RI akan mencermati penyebab longsor yang menimbun puluhan karyawan PT. Freeport di Tembagapura, Papua. Komisi VII tidak mau gegabah karena khawatir akan ada politisasi terhadap peristiwa ini.
"Kita tunggu dahulu apa yang terjadi. Kita tidak mau ramai. Nanti dipolitisasi," kata Ketua Komisi VII DPR, Sutan Bhatoegana ketika dihubungi Republika, Selasa (14/5).
Sutan menyatakan selama ini Freeport ketat menerapkan standar keamanan terhadap para pekerjanya. Dia menyatakan bila terbukti ada faktor kelalaian manusia (human error) Komisi VII akan memanggil para petinggi PT Freeport.
"Freeport ini bidang safety-nya tinggi sekali. Kalau ada kelalaian pejabat yang menangani kita panggil," ujarnya.
Bencana longsor bisa terjadi karena dua sebab: kelalaian manusia dan murni kecelakaan. Sutan menyatakan longsor di Tembagapura bisa saja disebabkan pergeseran alam.
Sebab menurut dia, Freeport termasuk perusahaan yang disiplin merelakmasi lahan bekas tambang. "Freeport sudah bagus," katanya.
Sebelumnya lebih dari 20 pekerja PT Freeport Indonesia tertimbun saat mengikuti latihan keselamatan (training safety) di tambang bawah tanah Big Gossan, Tembagapura, Papua. Longsor terjadi sekitar pukul 08.00 WIT pagi tadi.