REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Komandan Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda, Kolonel (Pnb) Supri Abu menyatakan pesawat militer Amerika Serikat yang ditahan karena melanggar wilayah teritorial Indonesia pada Senin (21/5), tidak memiliki maksud lain dan memang sedang tersasar.
"Mereka memasuki wilayah Indonesia tanpa izin namun dari hasil penyelidikan kami tidak ada maksud lain. Artinya pesawat AS itu memang kesasar," kata Supri Abu di Banda Aceh, Selasa (21/5).
Pesawat militer AS jenis Dornier seri 328 itu mendarat Senin sekitar pukul 14.00 WIB di bandara SIM (Sultan Iskandar Muda) Blang Bintang, Aceh Besar. Pesawat yang ditumpangi lima awak,terdiri atas tiga militer dan dua sipil itu sebelumnya dari Maldives, Srilanka hendak menuju Singapura namun memasuki wilayah udara Indonesia tanpa izin yang terlacak di radar di Lhokseumawe.
Setelah sempat ditahan, Supri mengatakan pesawat militer AS itu akhirnya diperbolehkan pergi dan meninggalkan bandara SIM menuju Singapura pada Selasa, pukul 07.15 WIB. Sebelumnya, Lanud SIM juga memberikan bantuan bahan bakar untuk pesawat tersebut.
"Kita terus pantau dan mengawal ketat sampai pesawat itu benar-benar meninggalkan wilayah teritorial Indonesia, Aceh," katanya menambahkan.