Senin 27 May 2013 09:11 WIB

Penghargaan Bagi SBY Apresiasi Dunia untuk Kerukunan Beragama

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden SBY sangat menghargai perbedaan dan menghormati kehidupan antarberagama dan antarumat beragama. Karenanya, sangat tidak tepat jika masyarakat menilai selama ini Indonesia membiarkan intoleransi.

Bahkan negara meliburkan setiap hari raya umat beragama untuk membuktikan komitmen penghormatan dan toleranasi kehidupan beragam itu. Pernyataan itu disampaikan intelektual Islam, Dr Muchlis Hanafi.

Menurut Muchlis, jika Presiden SBY mendapat pengharagaan sebagai negarawan dunia 2013  (World Statesman Award) dari Appeal of Conscience Foundation (ACF), sebuah  organisasi yang mempromosikan perdamaian, demokrasi, toleransi, dan dialog antarkepercayaan yang berbasis di New York, Amerika Serikat, merupakan wujud apresiasi dunia terhadap kerukunan umat beragama di Indonesia.

Apalagi penghargaan yang akan diberikan akhir Mei ini, bukan diminta, tapi mereka yang memberikan karena melihat fakta-fakta di Tanah Air, kata Muchlis.

Menurut Sekjen Alumni Al-Azhar Indonesia ini, sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, SBY telah berhasil menjaga keragaman kehidupan yang majemuk di Tanah Air, baik dari segi agama, suku, dan etnik, dalam bingkai NKRI.

"Sangat wajar bila pemimpin negeri ini mendapat penghargaan. Saya sangat mendukung itu. Sebab itu menunjukkan karakter ajaran islam yang dianut oleh mayoritas warganegara Indonesia," kata Muchlis yang juga Kepala Bidang Pengkajian Alquran Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMA) Balitbang Diklat Kementerian Agama ini.

Muchlis menegaskan, sebagai warganegara Indonesia, kita menyayangkan sikap sebagian pihak yang menentang pemberian penghargaan, bahkan menolaknya. Sebab, sudah semestinya kita mengedepankan nasionalisme kita di mata dunia internasional.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement