REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan, jaringan kabel bawah laut yang menghubungkan seluruh wilayah di Indonesia ditargetkan sampai ke Ternate, Maluku Utara pada 2014. "Kita targetkan 2014 jaringan kabel bawah laut sudah sampai di Ternate," kata Tifatul saat peresmian dimulainya pembangunan jaringan kabel bawah laut di wilayah Malut di Ternate, Selasa (28/5).
Jaringan kabel bawah laut tersebut telah menghubungkan Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi dan saat ini telah tiba di Manado. Ia mengatakan, jaringan kabel bawah laut tersebut dari Ternate selanjutnya ke Maluku dan Papua, sehingga pada akhirnya seluruh wilayah di Indonesia telah terkoneksi dengan jaringan kabel bawah laut yang akan meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi kepada masyarakat, terutama dalam hal jaringan internet.
Menurut Tifatul, pelayanan jasa telekomunikasi termasuk jaringan internet tidak lagi menggunakan satelit palapa, tapi sudah dan akan melalui jaringan bawah laut yang akan meningkatkan koneksi komunikasi semakin lancar. Dengan masuknya jaringan kabel bawah laut, ungkapnya, maka dapat membantu akses masyarakat pada pemakaian internet yang kecepatannya sama dengan daerah lainnya di Indonesia.
"Masyarakat di Ternate setelah adanya jaringan kabel bawah laut tersebut jika berinternet akan sama kecepatannya dengan di daerah lain di Indonesia, termasuk di Jakarta dan tidak lagi terganggu oleh gangguan cuaca," katanya.
Ia mengatakan, adanya jaringan kabel bawah laut tersebut, juga diharapkan akan mendukung daerah, terutama di kawasan Indonesia Timur dalam upaya menarik minat investor untuk menanamkan modal di daerah bersangkutan. Di sisi lain, kata Tifatul, juga diharapkan dapat mendukung program Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3E), khusus untuk wilayah Malut masuk dalam koridor VI bersama Maluku dan Papua.
Tifatul menambahkan, jaringan kabel bawah laut yang akan melewati Ternate tersebut akan diprogramkan untuk disambung melalui jaringan kabel bawah laut serupa ke seluruh kabupaten/kota lainnya di Malut, mengingat Malut merupakan provinsi kepulauan, sehingga tidak bisa penyambungannya melalui jalur darat.