Jumat 31 May 2013 19:45 WIB

Inti: Impor Alat Kendali BBM Mulai Juni

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).   (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Dukungan Teknik PT Inti (Persero) Parwito mengatakan, impor peralatan pengendalian BBM bersubsidi akan masuk secara bertahap mulai minggu ketiga Juni 2013.

"Impor berasal dari Cina dan Korea Selatan," katanya di sela simulasi pengendalian BBM di SPBU Jalan Abdul Muis, Jakarta, Senin (31/5).

Selain impor, alat kendali juga berasal dari pabrik di dalam negeri yang berlokasi antara lain di Semarang, Jateng dan Karawang, Jabar. Porsi impor, lanjutnya, mencapai 70-80 persen, sedang 20-30 persen lainnya dari domestik.

Parwito menambahkan, pihaknya sudah melakukan survei SPBU di Jakarta. "Kami sudah memasang kabelnya di sejumlah SPBU," ucapnya. Sesuai jadwal, menurut dia, pemasangan alat kendali akan dimulai di Jakarta dengan jumlah SPBU sebanyak 276 unit.

Sedang, jumlah kendaraan di Jakarta yang akan dipasang alat kendali oleh Inti berjumlah 10 juta yang terdiri atas 6 juta motor dan 4 juta mobil. Untuk SPBU di Jakarta, lanjut Parwito, pemasangan alat kendali ditargetkan selesai akhir Juni 2013.

"Sedangkan, untuk kendaraannya akan dimulai 1 Juli dan selesai dalam 2-3 bulan atau Agustus-September 2013," tuturnya.

Secara total, Inti akan memasang alat kendali di 5.027 unit SPBU, 92 ribu nozzle, dan 100 juta kendaraan yang terdiri dari motor 80 juta, mobil 11 juta, truk 6 juta, dan bus 3 juta.

Selain Jakarta, pemasangan tahap pertama akan dilakukan di Kaltim dan Kalbar. Setelah pemasangan alat kendali di kendaraan pada 1 Juli, ada masa adaptasi dan sosialisasi selama tiga bulan.

Jadi, pengendalian direncanakan mulai berjalan 1 Oktober di Jakarta, Kaltim, dan Kalbar. Tahapan yang sama akan diberlakukan pada wilayah lain.

Sesuai jadwal PT Pertamina (Persero), pada Agustus 2013 mulai diterapkan di kendaraan di wilayah Bodetabek. Lalu, pada September di Kalsel, Kalteng, Banten (di luar Tangerang) dan sebagian Jabar.

Pada Oktober di sebagian Jabar, November di Riau, Sumbar, Jambi, Sumsel, dan Babel, dan Desember di Aceh dan Sumut. Sampai akhir Desember 2013 sudah mencakup di 2.487 SPBU.

Selanjutnya, pada Januari di Kepri, Bengkulu, Lampung, DIY, Februari di Jateng, Maret di Jatim, April di Bali dan Nusa Tenggara, Mei di Gorontalo dan Sulawesi, dan Juni di Maluku dan Papua.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement