REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman mempersiapkan peralatan untuk mendukung telekonferens para saksi kejadian penyerbuan oknum anggota Kopassus yang menewaskan empat tahanan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Persiapan mulai dilakukan dengan melihat jaringan internet yang sudah tersedia," kata mantan kepala Lapas Kelas IIB Cebongan, Sukamto Harto usai sertijab Kalapas IIB Sleman, Jumat (31/5).
Sukamto menjelaskan, persiapan memang sudah dilakukan beberapa waktu ini dan sudah ada petugas teknologi informasi yang datang. "Sudah ada petugas tim IT yang datang untuk melakukan beberapa persiapan terkait dengan saksi yang ingin telekonferens," katanya.
Ia mengakui, memang para saksi lebih nyaman bersaksi lewat telekonferens dalam insiden penyerangan pada 23 Maret 2013 lalu. "Memang ada aturan main jika para saksi tidak perlu datang ke pengadilan dan ikut langsung dalam persidangan. Para saksi memang meminta tidak perlu hadir ke pengadilan kalau kesaksian mereka bisa melalui telekonferen. Dan jika memang itu yang mereka inginkan tentu akan ada fasilitas untuk mendukungnya," paparnya menjelaskan.