REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi PDI Perjuangan yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua DPR, Pramono Anung dinilai sebagai sosok yang paling tepat menggantikan almarhum Taufiq Kiemas (TK). Sesuai Undang-Undang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (MD3), ketua MPR yang baru saja wafat pada Sabtu (8/6) kemarin itu harus segera diganti.
Pengamat politik dari Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda, menilai PDI Perjuangan punya banyak politisi yang bisa menggantikan TK di MPR. "Tapi yang paling potensial dan bisa diandalkan leadership skillnya, Pramono Anung," kata Hanta saat dihubungi ROL, Ahad (9/6).
Selain Pramono, nama Tjahjo Kumolo dinilai Hanta juga tak kalah potensial. Tetapi, bila melihat tugas dan tanggung jawab sebagai pimpinan MPR, figur Pramono dipandang lebih tepat. Lantaran Pramono dikenal sebagai politisi yang cukup luwes dan visioner. Sama seperti TK yang mampu menjalin komunikasi dengan semua kalangan dan kelompok politik di Indonesia.
Pramono juga disebut sangat pas karena dia tidak memiliki beban dalam struktural partai. Berbeda dengan Tjahjo yang saat ini menjabat sebagai sekretaris jendral PDI Perjuangan. Karenanya, Pramono dinilai sangat tepat untuk diajukan PDI-P sebagai pengganti TK sebagai pimpinan MPR.
Meski, lanjut Hanta, untuk menyamai performa Taufiq Kiemas, Pramono masih membutuhkan waktu dan proses lebih panjang. Sosok TK yang mampu hadir sebagai jembatan dan jangkar komunikasi bagi PDI-P disebutnya sulit digantikan.
Sebagai pimpinan MPR pun TK dinilai berhasil menjembatani hubungan antar lembaga negara. Dengan konsep kebangsaan dan Pancasila, TK juga sukses merajut persatuan dan menjalin silaturahmi dengan semua golongan di tengah bangsa Indonesia.