REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Direktur Pengembangan Produk Nonkonsumsi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan, Maman Hermawan optimistis ikan hias bisa menjadi sektor bisnis yang menjanjikan. "Pasarnya terbuka luas, tak hanya di skala nasional, tapi juga internasional," ujarnya di Bekasi, Selasa (11/6).
Menurut dia, pasar ekspor ikan hias Indonesia saat ini sudah menjamah Eropa dan Timur Tengah dan akan terus diupayakan berkembang lebih pesat oleh pemerintah. Dikatakan Maman, keyakinannya terhadap keberhasilan sektor usaha tersebut dilatarbelakangi permintaan yang ada masih belum sebanding dengan kapasitas produksinya.
"Pemerintah akan terus melakukan terobosan dan berbagai promosi intensif untuk memperkuat potensi yang sudah ada ini," katanya.
Ketua Asosiasi Ikan hias Kota Bekasi Atep Setiawan mengatakan pihaknya mampu mengekspor rata-rata 10 juta ekor ikan per bulan guna memenuhi permintaan pasar mancanaegara. "Jumlah itu berasal dari 500 pebudidaya ikan hias yang tersebar di 12 kecamatan Kota Bekasi. Sekitar 350 di antaranya sudah masuk dalam data keanggotaan kami," ujarnya.
Menurut dia, ekpor ikan tersebut baru sebatas Singapura, padahal permintaan pun banyak datang dari Eropa dan Timur Tengah. Indonesia saat ini, kata dia, masih menduduki peringkat kelima eksportir ikan hias dunia setelah Ceko, Thailand, Jepang, dan Singapura.
Menurutnya, prospek bisnis ikan hias memang sangat menjanjikan. Apalagi ikan hias Indonesia memiliki keragaman baik bentuk tubuh dan warna yang indah sehingga dipercaya dapat mengurangi stres oleh para pencinta ikan hias.