Rabu 12 Jun 2013 14:02 WIB

Eggi Tantang Soekarwo Fair Bertarung di Pilgub

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Djibril Muhammad
Eggi Sudjana
Foto: antara
Eggi Sudjana

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bakal calon gubernur (bacagub) dari jalur Independen, Eggi Sudjana mengajak KPU dan incumbent Soekarwo-Saifullah Yusuf bersikap fair dalam pesta demokrasi. Diharapkan tidak ada lagi penjagalan prapemilu pada para pasangan calon lainnya.

"Sekarang saya tantang Karwo secara fair, tidak perlu ada upaya menggagalkan saya atau Kofifah," kata Eggi di sela-sela pemeriksaan kesehatan, Rabu (12/6).

Kemudian soal perolehan KTP, dia mengatakan, hingga saat ini telah mengumpulkan 1,5 juta KTP dukungan. Dia merasa yakin dapat mencapai target hingga 2 juta suara hingga 23 Juni mendatang.

Sebelumnya KPU menyatakan, sebanyak 800 ribu dukungan KTP pasangan Eggi-Sihat tidak memenuhi syarat. Sebagai gantinya mereka diminta untuk memenuhi kekurangan dua kali lipat dari suara tidak sah tersebut, yakni 1,7 juta KPT.

Dia berharap KPU bisa menghargai usahanya dalam mengumpulkan dokumen dukungan tersebut. Eggi memperkirakan, bila KPU tetap mengagalkan pasangannya setelah ini, dikhawatirkan akan ada kericuhan besar.

"Kami kan didukung oleh warga, tidak ada yang mengkepalai gerakan itu, maka bisa saja mereka tidak terima dan bergerak sendiri," ujarnya.

Dia juga menyatakan, salah satu pendukungnya merupakan organisasi persatuan kepala desa di Jatim. Mereka bisa saja memboikot pilgub agar tidak diselenggarakan pada Agustus mendatang.

Pasangan Bambang-Said juga mengatakan, akan lebih menyenangkan bila pertarungan pilgub diselenggarakan secara bersama-sama semua pasangan.

Dengan begitu, pilihan masyrakat dapat beragam, tidak hanya terpaku pada satu pihak. "Tapi berapapun jumlah pesaing Jempol (ikon Bambang-Said), kami siap menghadapinya," ujar Bambang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement