REPUBLIKA.CO.ID, PBB -- Bom menghantam sebuah pangkalan PBB di wilayah bergolak Kordofan Selatan, Sudan, Jumat (14/6), menewaskan satu prajurit penjaga perdamaian dan mencederai dua lain, kata seorang juru bicara PBB.
Dua peluru meriam menghantam pangkalan PBB di kota utama Kadugli, Kordofan Selatan, kata juru bicara PBB Kieran Dwyer kepada AFP. Pemberontak memerangi pasukan Sudan di negara bagian Kordofan Selatan selama dua tahun terakhir dan PB mengatakan bahwa terjadi krisis kemanusiaan besar di sana.
"Satu prajurit penjaga perdamaian PBB tewas dalam pemboman ini dan dua lain cedera. Kami mengutuk keras pemboman ini," kata Dwyer, seperti dilansir dari AFP, Sabtu (15/6). PBB belum bisa menyebutkan siapa yang melancarkan serangan itu. Namun, terjadi pertempuran sengit antara pemberontak dan pasukan pemerintah di daerah sekitar Kadugli dalam beberapa pekan ini.
PBB tidak memiliki akses ke sebagian besar wilayah Kordofan Selatan, namun mereka menggunakan Kadugli sebagai pangkalan penunjang bagi misi penjaga perdamaian di Abyei, sebuah daerah berdekatan yang disengketakan oleh Sudan dan Sudan Selatan.
Sudan menuduh Sudan Selatan mendukung pemberontak Kordofan Selatan dan ketegangan antara kedua negara itu meningkat lagi selama beberapa minggu ini. Sudan Selatan memisahkan diri dari Sudan pada 2011 sesuai dengan perjanjian perdamaian 2005 yang mengakhiri perang saudara puluhan tahun antara utara dan selatan. Konflik panjang itu membuat negara baru tersebut terbelakang dan ketempatan banyak senjata.