REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Sekitar 15 mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Aksi demo berlangsung Senin (17/6) di kawasan Renon, Denpasar.

Aksi demo para aktivis itu cukup nyentrik, yakni dengan mendorong sepeda motor dari gedung DPRD Bali menuju kantor Pemerintah Provinsi Bali yang berjarak sekitar 100 meter.

"Kami berunjukrasa sebagai bentuk keprihatinan. Seharusnya pemerintah lebih bijak dengan tidak menaikkan harga BBM, karena masih banyak masyarakat yang tidak akan mampu membeli BBM," kata Ketua KAMMI Bali, M Sahlan.

Dalam aksi demo tersebut, sambil mendorong sepeda motor, para peserta unjuk rasa juga membawa bermacam poster. Di gedung DPRD Bali dan di depan kantor Pemprov Bali mereka melakukan orasi. Para mahasiswa menyampaikan orasinya hanya sampai di depan pintu gerbang kantor tersebut karena mereka tidak diperbolehkan masuk halaman gedung oleh para petugas keamanan yang berjaga.