REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Helmy Faishal Zaini berharap, para santri yang belajar di pondok pesantren dapat bersaing dengan siswa yang berasal dari pendidikan umum.
Ia juga berdoa agar para santri menjadi wakil rakyat dikemudian kelak. "Santriwan dan santriwati harus bisa menjadi pemimpin bangsa," ujar Helmy saat mengunjungi sejumlah pondok pesantren di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (21/6).
Dalam kesempatan itu Helmy berharap pendidikan berbasis agama semakin menunjukkan taring. Artinya, instansi pendidikan berbasis keagamaan seperti pondok pesantren dapat mendapat tempat di hati masyarakat.
"Serta mampu menghasilkan siswa-siswi yang bermutu," ungkap menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Pada dalam kunjungan kerja itu, Helmy memberikan sumbangan Rp 980 juta kepada sejumlah ponpes. Rincian sumbangan yang diberikan menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yakni, Rp 240 juta untuk Al-Islahuddiny, Rp 560 juta untuk Darussalam, Rp 60 juta untuk Qomarul Huda, dan Rp 120 juta untuk At-Tamimy.