Ahad 30 Jun 2013 11:06 WIB

Doa Kemenangan, Cak Imin & Khofifah Ziarah ke Makam Gus Dur

Rep: Indah Wulandari/ Red: Djibril Muhammad
Khofifah Indar Parawansa
Foto: Antara/ Saiful Bahri
Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar dan calon Gubernur (cagub) Jawa Timur (Jatim) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Khofifah Indar Parawansa bersama sejumlah pengurus PKB menyambung spirit kemenangan pilkada Jawa Timur 2013 dengan para pendiri Nahdlatul Ulama.

Perjuangan mereka menjadi sumber inspirasi bagi kedua pemimpin tersebut. Rombongan Cak Imin dan Khofifah tiba di makam pendiri NU Hadratusyaikh KH Hasyim Asy'ary yang bersebelahan dengan makam pendiri PKB KH Abdurahman Wahid di kompleks Ponpes Tebuireng, Jombang, Ahad (30/6) pagi.

"Ziarah ini dalam rangka doa jelang pelaksaan Pilkada Jatim. Semoga mendapat barokah pendiri NU dan pejuang NU karena perjuangan PKB adalah untuk meneruskan perjuangan ahlusunnah wal jamaah. Agar perjuangan Khofifah sebagai satu satunya yang mewakili NU terasa lebih ringan," ungkap Sekjen DPP PKB Imam Nahrawi yang ikut dalam rombongan.

Sebelum melakukan ritual ziarah, Muhaimin dan Khofifah bersilaturahim dengan keluarga besar Ponpes Tebuireng yang diwakili KH Sholahudin Wahid. Tampak hadir pula Ketua LPP DPP PKB Saefullah Maksum, Ketua DPW PKB Jawa Timur Abdul Halim Iskandar dan jajaran pengurus serta kader PKB lainnya.

Setelah doa dipanjatkan bersama, Cak Imin menegaskan ziarah kubur ke makam para Maha Guru Nahdliyin bermakna penting. "Kita jadikan semangat Mbah Hasyim dan Gus Dur untuk menggerakkan spirit PKB agar mengantar Khofifah semakin optimis menang di Pilkada Jatim," cetusnya.

Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengamini ziarahnya kali ini sebagai sowan jelang Pilkada Jatim 2013. "Kalau kita pamit sama Gus Dur, memang caranya seperti itu karena ruhnya Gus Dur masih hidup. Ini menjadi tawassul pertama, sopan santunnya begitu," tegasnya.

Bahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan di era Gus Dur ini mengaku punya cara khusus saat menziarahi makam gurunya. Setelah selesai memegang pusara Gus Dur, ungkapnya, biasanya air matanya bisa berderai. Saat itu, batin Khofifah selalu membisik seorang penganut paham humanis terkubur di pusara tadi.

"Gus Dur lebih senang disebut humanis ketimbang pluralis. Janganlah menghilangkan nyawa seseorang. Itulah pesan yang saya tangkap dari pemikiran Gus Dur," terang Khofifah.

Usai berziarah, rombongan PKB yang dikomandoi Cak Imin dan Khofifah akan menghadiri acara Harlah PKB ke-15 di alun-alun Jombang yang juga dihadiri Rhoma Irama dan Soneta Grup.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement