Rabu 03 Jul 2013 17:13 WIB

Ada Program Rumah Ramah Gempa di Padang

Rep: Maman Sudiaman / Red: M Irwan Ariefyanto
Desain Rumah Ramah Gempa
Foto: ACT
Desain Rumah Ramah Gempa

REPUBLIKA.CO.ID,PARIAMAN -- Maraknya bencana alam di Indonesia, disikapi serius oleh sejumlah perusahaan. Salah satunya adalah PT HM Sampoerna. Sampoerna bekerjasama dengan Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT), hari ini meluncurkan Program Pembangunan dan Renovasi Rumah Ramah Gempa, serta Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana untuk Komunitas di Padang Pariaman, Sumatera Barat.

 

Sepanjang tahun 2013, Sampoerna dan ACT akan membangun dan merenovasi 65 rumah ramah gempa, serta akan melakukan pelatihan kesiapsiagaan bencana di Padang Pariaman, Sumatera Barat. Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno meresmikan acara ini dengan meletakkan batu pertama sebagai penanda dimulainya pembangunan dan renovasi rumah ramah gempa.

 

 

Provinsi Sumatera Barat merupakan wilayah yang rawan bencana, karena bagian barat Kepulauan Metawai terdapat Lempeng Tektonik Eurasia dan Lempeng Indo-Australia sehingga sering menimbulkan gempa tektonik dan ancaman tsunami di provinsi tersebut. Selain itu terdapat juga gunung berapi aktif yang memiliki tingkat rawan bencana tinggi. Pada saat gempa, September 2009 lalu di Provinsi Sumatera Barat, terdapat ribuan orang cedera dan meninggal, ratusan ribu rumah rusak, dan salah satu wilayah yang berdampak cukup parah adalah Kabupaten Padang Pariaman.

 

Program ini didukung penuh oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Arah kebijakan BNPB 2013-2014 diantaranya menggalakkan Program Desa/Kelurahan Tangguh, dimana berdasarkan Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2012, Desa/Kelurahan Tangguh Bencana, adalah sebuah Desa atau Kelurahan yang memiliki kemampuan mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement