Kamis 04 Jul 2013 19:22 WIB

Keppres Miras Bertentangan dengan UUD 1945

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Hafidz Muftisany
Minuman Beralkohol
Foto: Republika/Prayogi
Minuman Beralkohol

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mahkamah Agung (MA) mengabulkan gugatan Front Pembela Islam (FPI) soal judicial review Keputusan Presiden (Keppres) 3/1997 tentang Minuman Keras (Miras). Vonis dijatuhkan ketua majelis hakim Supandi dengan hakim anggota Hary Djatmiko dan Yulius.

Kepala Biro Hukum dan Humas MA Ridwan Mansyur menjelaskan pertimbangan majelis hakim adalah Keppres Miras bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Termasuk di dalamnya bertentangan Undang-Undang (UU) 36/2009, UU 8/1999, UU 7/ 1996 tentang Kesehatan.

 

Ridwan mengaku tidak tahu detail teknis penerapan aturan baru. Hanya, sambungnya, setiap keputusan MA harus diterapkan demi kepastian hukum karena bersifat final dan mengikat. “Nanti perlu disosialisasikan,” katanya.

Keppres Miras mengklasifikasikan minuman beralkohol terdiri tiga jenis. Minuman yang mengandung etanol 0-5 persen boleh beredar, untuk kadar 5 sampai 20 persen perlu diawasi, dan kadar 20 hingga 55 persen lebih diawasi lagi. Dengan dihapuskannya Keppres, minuman keras nanti diatur pemerintah daerah lewat Peratudan Daerah (Perda), bukan oleh pemerintah pusat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement