Rabu 10 Jul 2013 13:34 WIB

KPK Periksa Ketua DPP Demokrat Untuk Anas Urbaningrum

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Mansyur Faqih
 Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menjawab sejumlah pertanyaan wartawan setibanya di gedung KPK, Jakarta, Senin (6/5).  (Republika/ Adhi Wicaksono)
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menjawab sejumlah pertanyaan wartawan setibanya di gedung KPK, Jakarta, Senin (6/5). (Republika/ Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Ketua DPP Partai Demokrat, Didik Mukrianto. Ia diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan penerimaan hadiah pada proyek Hambalang. Didik akan diperiksa untuk tersangka mantan ketua umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

"Untuk mas Anas, nanti poinnya akan saya sampaikan setelah pemeriksaan. Ini pemeriksaannya kan belum," kata Didik Mukrianto di depan gedung KPK, Jakarta, Rabu (10/7).

Didik memenuhi panggilan pemeriksaan dan tiba di KPK pada pukul 11.30 WIB. Ia terlihat memakai baju batik bercorak hitam. Saat ditanya apakah akan diperiksa seputar gratifikasi berupa mobil Harrier yang menjadi barang bukti dalam kasus ini, ia membantahnya.

Menurutnya, pemeriksaan kali ini akan ditanya seputar Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010. Karena dalam kongres tersebut, ia menjabat sebagai ketua panitia. Sementara, ditanya mengenai adanya dugaan aliran dana dari proyek Hambalang ke kongres, ia juga membantahnya.

"Saya ketua panitia kongres. Kalau aliran dana kongres, saya pikir kalau saya ketua panitia nggak ada aliran dana dari mana pun kecuali dari DPP Partai Demokrat," jelasnya.

Sebelumnya KPK juga melakukan pemeriksaan terhadap staf sekretariat Fraksi Demokrat, Eva Ompita Soraya sebagai saksi kasus dugaan penerimaan hadiah proyek Hambalang untuk Anas Urbaningrum pada Senin (24/6). Eva mengaku dicecar terkait Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010.

Manajer Hotel Aston Tropicana Bandung, Yogi juga mengakui adanya pertemuan petinggi Demokrat di hotel tersebut. Namun ia tidak mengetahui dengan detail karena acara itu digagas event prganizer. KPK sudah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Puji dari PT Bandung Excellent Tour Travel beberapa waktu lalu, namun tidak dipenuhi dan akan dijadwalkan ulang.

Dugaan penggunaan dana dalam proyek Hambalang pernah diungkapkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Nazar menuding Anas menerima uang sebesar Rp 50 miliar untuk pemenangannya dalam Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement