Kamis 11 Jul 2013 19:18 WIB

Arif Budimanta: Kenaikan BI Rate Berdampak Besar Bagi Perekonomian Nasional

Red: Heri Ruslan
Arif Budimanta
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Arif Budimanta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI Komisi Keuangan dan Perbankan, Arif Budimanta menilai keputusan Bank Indonesia yang kembali menaikan BI rate sebesar 50 basis point (bps), akan berdampak besar dan panjang bagi perekonomian nasional, khususnya berkaitan dengan investasi dan kegiatan di sektor riil.

''Harus dipahami dalam ekonomi ada yang disebut dengan asimetris, termasuk dalam hal turun naiknya suku bunga acuan. Jika BI menaikan suku bunga acuan (BI rate) maka seketika perbankan akan segera menaikkan suku bunga kreditnya,'' ujar  Arif dalam siaran persnya kepada ROL, Kamis (11/7).

Namu, menurut dia,  apabila kondisi telah stabil dan BI menurunkan kembali suku bunganya maka perbankan tidak akan langsung menurunkan suku bunga kreditnya. ''Ada proses wait and see yang cukup panjang sehingga akan merugikan perekonomian nasional khususnya sektor riil.''

Secara teori ekonomi, kata dia,  jika BI rate naik dapat mendorong capital inflow sehingga diharapkan akan menguatkan nilai tukar rupiah.