Senin 22 Jul 2013 15:07 WIB

Jelang Arus Mudik, Jalan Alternatif Pantura Rusak

Pemudik bersepeda motor melintasi ruas jalur Pantura saat balik ke Jakarta di Slaur, Indramayu, Jawa Barat.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Pemudik bersepeda motor melintasi ruas jalur Pantura saat balik ke Jakarta di Slaur, Indramayu, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kondisi jalan alternatif di daerah Pantura, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, rusak berat, sehingga menghambat  lalu lintas.

"Jalan alternatif yang menghubungkan Kecamatan Haurgeulis menuju Cikamurang kondisinya rusak berat, padahal jalur tersebut padat penggendara saat arus mudik lebaran," kata Parjo salah seorang warga di Indramayu, Senin (22/7).

Parjo mengatakan, memasuki dua pekan jelang lebaran Lebaran Idul Fitri, pemudik dari arah Jakarta yang melintas Haurgeulis menuju Cikamurang meningkat, jalan rusak arus lalu lintas pasti terhambat didepan pasar dan stasiun. Kondisi jalan rusak mulai dari Gantar arah jalur alternatif Cikamurang tidak ada perbaikan, sehingga bagi pengendara roda empat yang menggunakan jenis sedan sulit melintasi.

Lubang sepanjang saluran air dari Kecamatan Gantar, katanya, membahayakan bagi pemudik roda dua dan kendaraan pribadi, karena jalan tersebut sering dilalui kendaraan angkutan pasir.

Sementara itu Parmin warga lain di jalur alternatif Cikamurang menuturkan, jalan penghubung dari kecamatan Gantar menuju Cikamurang rusak berat, selain itu saat malam hari rawan kejahatan karena terbatasnya lampu penerangan. Masayarakat berharap petugas kepolisian rutin patroli.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement