Senin 05 Aug 2013 20:36 WIB

Jumhur Berkirim Surat ke SBY, Ada Apa?

Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat
Foto: Antara
Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat (MJH) menyatakan dirinya sudah mengirimkan surat kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait konvensi calon presiden partai tersebut.

"Hari ini saya sudah mengirimkan surat ke Presiden (Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat SBY) terkait konversi capres," kata Moh Jumhur Hidayat, usai menjadi pemateri pada Talkstaglia 5 Agustus 1989 dengan tema "Menolak Lupa" di Gedung Indonesia Menggugat Bandung, Senin.

Ketika ditanyakan apakah surat tersebut berisi dirinya bersedia atau menolak dalam konvensi calon presiden Partai Demokrat, Jumhur enggan menuturkan lebih rinci mengenai hal itu.

"Pokoknya lihat saja besok lah. Isi suratnya apa itu rahasia dong," kata dia.

Moh Jumhur Hidayat sendiri beberapa waktu lalu didukung oleh berbagai serikat buruh/pekerja di Jawa Barat untuk ikut konvensi capres Partai Demokrat.

Partai Demokrat sendiri melalui Komite Konvensi Partai Demokrat menyatakan akan terbentuk sekitar akhir Juli hingga awal Agustus, sebelum pengumuman para kandidat peserta konvensi pada akhir Agustus 2013, kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Jero Wacik menuturkan.

Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin, mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, akan menentukan komite penyelenggara konvensi calon presiden.

"Belum, belum tahu. Ketua umum yang menentukan," katanya.

Menurut dia, ada banyak tokoh yang dinilai layak untuk menjadi komite konvensi.

"Banyak sekali yang bagus-bagus. Ada Anis Baswedan, ada Komarudin Hidayat," katanya.

Komite Konvensi Partai Demokrat akan berisi tujuh orang dengan komposisi dari partai demokrat dan tokoh-tokoh independen. Komite akan mengumumkan para peserta konvensi pada akhir Agustus 2013.

Adapun konvensi akan berlangsung dalam dua tahap, September - Desember 2013 dan Januari hingga Mei 2014.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement