REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon gubernur perseorangan Egi Sudjana enggan menyapa masyarakat Jawa Timur menggunakan bahasa daerah. Alasannya, sudah ada sumpah pemuda yang medeklarasikan, Indonesia berbahasa satu, bahasa Indonesia.
"Masa iya tidak ada yang bisa menggunakan bahasa Indonesia," kata Egi pada Republika usai melangsungkan debat kandidat pasangan calon gubernur di Hotel Shangrila, Jumat (16/8).
Dia menambahkan, kalau memang dianggap perlu, masih ada calon wakilnya yang dapat berkomunikasi dengan bahasa daerah. Menurutnya, keterbatasan dia sebagai bukan warga asli Jatim, tidak menjadi alasan tertutupnya komunikasi dengan masyarakat sekitar.
Sebelumnya, dalam debat kandidat, saat semua pasangan calon diminta menyapa masyarakat menggunakan bahasa daerah, Egi menolak. Saat itu, gemuruh sorak tamu undangan pun bergema. Sebagian ada yang menertawainya dan mencemooh alasan yang dilontarkan Egi.
"Sebagai warga Indonesia, seharusnya mendeklarasikan diri berbahasa satu, bahasa Indonesia," katanya di depan ratusan tamu undangan, sekaligus tim pemenang pasangan calon.
Calon gubernur incumbent, Soekarwo mengatakan, bahasa daerah merupakan sarana komunikasi agar lebih dekat dan akrab dengan masyarakat. Menurutnya, fungsi penyapaan warga Jatim menggunakan bahasa daerah menjadi sangat penting untuk merangkul mereka.