Selasa 27 Aug 2013 08:12 WIB

PM Lilo Dipermalukan di Bandara Brisbane

Red:
PM Kepulauan Solomon, Gordon Darcy Lilo
PM Kepulauan Solomon, Gordon Darcy Lilo

BRISBANE -- Perdana Menteri Kepulauan Solomon Gordon Darcy Lilo mendapat perlakukan memalukan di Bandara Brisbane, sekembalinya dari kunjungan ke Indonesia. PM Lilo dijadwalkan menghadiri peringatan atas korban perbudakan di Negara Bagian Queensland tersebut.

Ia secara acak diminta oleh petugas sekuriti bandara untuk menjalani tes bahan peledak, meskipun telah melewati prosedur imigrasi di bandara itu.

PM Lilo dihentikan oleh petugas perempuan yang memintanya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, saat rombongan kenegaraan Kepulauan Solomon ini baru saja tiba kunjungan di Indonesia.

PM Lilo menolak permintaan petugas tersebut, dan sempat terjadi adu mulut antara pihak sekuriti bandara dengan para pengawal perdana menteri. "Ketika petugas itu mendekati saya, saya tentu saja hadapi, karena saya telah melewati proses pengecekan imigrasi normal," tegas PM Lilo. "Petugas protokoler saya sampai harus menjelaskan kepada mereka, bahwa mereka sedang memeriksa seorang perdana menteri dan penggeledahan seperti itu sangat konyol".

Jurubicara Deplu Australia menyatakan penyesalan atas ketidaknyaman yang dialami PM Lilo, dan membenarkan seharusnya seorang kepala pemerintahan dikecualikan dari tes semacam itu.

Dijelaskan, penyelidikan sedang dilakukan terhadap petugas sekuriti tersebut guna memastikan tindakan mempermalukan pejabat tinggi negara lain tidak terjadi lagi.

Tahun lalu Australia dan Vanuatu sempat bersitegang gara-gara rombongan perdana menteri Vanuatu dipaksa mengisi formulir imigrasi padahal mereka hanya sedang transit di Bandara Sydney.

Polisi Australia bahkan menangkap pengawal perdana menteri Vanuatu, yang dibalas dengan pengusiran polisi Australia yang berada di Vanuatu.

Mantan PM Papua Nugini Michael Somare juga pernah mengajukan resmi ke Australia karena dipaksa membuka sepatu di Bandara Brisbane tahun 2005.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement