REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin mengungkapkan warganya di Mesir yang sebagian besar adalah mahasiswa dalam kondisi aman. Asrama maupun tempat tinggal mereka jauh dari lokasi konflik.
Menurut Gubernur usai perayaan hari anak nasional se-Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Kamis, dirinya langsung menghubungi pengurus asrama mahasiswa Kalsel di negara tersebut begitu mendapat informasi adanya pecah konflik di Mesir.
"Alhamdulilah berdasarkan informasi seluruh warga Kalsel dalam kondisi aman, dan hingga kini belum ada perintah evakuasi atau kembali ke Indonesia," katanya.
Gubernur mengungkapkan, saat ini ada sekitar 200 warga Kalsel yang ada di Mesir, rata-rata adalah untuk menuntut ilmu dan sebagian mencari nafkah.
Menurut dia, selain dengan warga yang tinggal di asrama, pemerintah juga telah melakukan koordinasi dengan kedutaan besar Indonesia di Mesir untuk membantu bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Berdasarkan informasi dari kedutaan, saat ini mereka juga membuka jalur informasi secara on line untuk seluruh warga Indonesia yang ada di Mesir yang ingin meminta bantuan," katanya.
Dengan demikian, kata dia, untuk pelayanan keamanan, kesehatan dan lainnya, relatif dijamin oleh pemerintah pusat melalui petugas kedutaan yang ada di negara tersebut.
Rudy berharap, warga Kalsel di Mesir, tetap waspada dan menjauhi lokasi konflik sehingga tidak terlibat langsung dalam situasi yang tidak diinginkan.