REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Penggusuran 68 rumah di sisi timur Waduk Pluit berakhir ricuh. Tiga warga waduk Pluit belum menerima kesepakatan terkait rumah mereka yang digusur.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan saat penggusuran dilakukan masih ada warga yang berkeras tidak mau dipindah.
"Sebagian besar sudah mau tapi rupanya ada yang berkeras belum mau," kata pria yang akrab disapa Jokowi ini di Balai Kota usai menemui Dubes Jepang, Jumat (23/8).
Jokowi mengatakan saat melakukan penertiban rumah untuk normalisasi waduk tidak ingin ada lagi singgungan sekecil apapun. Mantan Wali Kota Solo ini akan mengundang tiga warga tersebut untuk diberikan penjelasan.
Mereka tidak perlu khawatir rumah yang ditempatinya digusur. Karena pemprov DKi Jakarta telah menyediakan rusun untuk ditempati. Rusun yang telah disediakan diantaranya Marunda, Cengkareng, dan Muara Baru, sedangkan rusun lainnya saat ini tengah dalam persiapan.
Satpol PP telah menertibkan 68 rumah yang dihuni 77 kepala keluarga yang berada di sisi timur waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Warga yang menolak ditertibkan beralasan belum mendapatkan jatah rusun yang akan ditempati.