Selasa 27 Aug 2013 06:57 WIB

LHP Hambalang Bukan Konsumsi Publik

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Djibril Muhammad
Ketua DPR RI Marzuki Alie
Foto: ANTARA/Rosa Panggabean
Ketua DPR RI Marzuki Alie

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Ketua DPR RI Marzuki Ali menegaskan laporan hasil pemeriksaan (LHP) terkait kasus Hambalang tahap II tidak dapat diungkapkan ke publik. Namun, dari 15 nama panitia kerja yang mengajukan diri untuk diperiksa, ada beberapa yang diduga terlibat dalam proyek tersebut.

Marzuki mengatakan, laporan dari BPK itu memang bersifat rahasia, pihaknya pertama akan memberikan berkas itu ke komisi X, badan akuntan dan keuangan negara. Lalu akan coba dirundingkan, apakah harus diberikan ke badan kehormatan.

"Tapi secara tegas, saya tidak bisa ungkap hasil itu ke publik," kata Marzuki pada wartawan usai menghadiri penghelatan Chairul Tandjung di Universitas Airlangga Surabaya, Senin (26/8).

Menurut dia, alangkah baik bila menunggu proses hukum yang berjalan. Dia menjelaskan, ada beberapa anggota dewan komisi X yang diduga meloloskan anggaran proyek Hambalang. Kemudian, terdapat 15 yang mengajukan diri untuk dilakukan pemeriksaan oleh BPK.

Namun, dia menyebutkan, dari semua itu tidak semuanya diduga menjadi tersangka, hanya beberapa. Dan kelima belas anggota dewan tersebut meminta adanya investigasi untuk membuktikan keterlibatan mereka, sehingga tidak bisa disalahkartikan.

Sebelumnya, Mantan Ketua Komisi Informasi Publik (KIP) Alamsyah Saragih meminta DPR mengungkapkan kepada publik isi laporan tersebut. Dengan begitu, publik mendapatkan transparansi kasus tersebut.

"Ini perlu dilakukan agar hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)  tidak dipolitisasi dan hilangnya beberapa substansi hasil audit," kata Alamsyah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement