Selasa 27 Aug 2013 18:15 WIB

Pemenang Konvensi Capres Demokrat Harus Jadi Kader Partai Bintang Mercy

Akademisi Anies Baswedan (kanan) bersiap mengikuti wawancara prakonvensi capres dari Partai Demokrat di Jakarta, Selasa (27/8).
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
Akademisi Anies Baswedan (kanan) bersiap mengikuti wawancara prakonvensi capres dari Partai Demokrat di Jakarta, Selasa (27/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Rektor Universitas Paramadina Anis Baswedan resmi mengikuti sesi pra-Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat dan dia harus siap menjadi kader PD jika nantinya keluar sebagai pemenang konvensi, kata Juru Bicara Komite Konvensi Rully Charis.

"Dia akan jadi kader Partai Demokrat kalau benar dia menang dalam konvensi ini. Hal tersebut sesuai dengan peraturan sejak awal," kata Rully saat berbincang dengan sejumlah wartawan di Wisma Kodel, Selasa. Hal tersebut juga berlaku bagi setiap peserta konvensi apabila mereka memenangi kompetisi terbuka capres partai bintang mercy itu.

Sementara itu, Rully belum dapat mengonfirmasi jumlah pasti dari peserta yang akan ikut sesi prakonvensi. "Idealnya itu, ya, 15 orang karena tidak terlalu banyak dan terlalu sedikit. Bisa juga menjadi 16 orang jika Pak Jusuf Kalla tiba-tiba memutuskan ikut," kata dia.

Hari ini, komite Konvensi Demokrat mengundang  Anis Baswedan dan Endriartono Sutarto. Rencananya Hayono Isman dan Irman Gusman akan menjalani perkenalan serta pendalaman setelah mantan Ketua Dewan Pembina Partai Nasdem tersebut selesai bertatap muka dengan tim penguji Komite Konvensi.

"Tidak akan ada eliminasi dari calon peserta konvensi, kecuali untuk hal-hal krusial, misalnya mereka tiba-tiba diketahui anti-NKRI. Saya kira 99 persen mereka pro-NKRI," kata dia.

Anis merupakan teknokrat yang belum berafiliasi langsung dengan partai mana pun dan Endriartono sendiri telah resmi keluar dari Partai Nasional Demokrat.

Rektor Universitas Paramadina pun memberikan tanggapan atas sesi prakonvensi yang baru dijalaninya. "Saya akan luruskan niat, tegaskan sikap dan bismillah saya siap menjadi calon Konvensi PD," kata Anis usai mengikuti pendalaman dari komite.

"Saya memberikan apresiasi kepada PD, terutama karena mereka memberikan kesempatan orang nonpartisan seperti saya," katanya.

Konvesi yang Terbuka

Dewan Penasihat The Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Jeffrie Geovanie  sejak jauh-jauh hari telah mengusulkan agar pendaftaran konvensi bersifat terbuka.

Artinya, kata dia, Konvensi Capres itu tidak hanya diikuti kader Demokrat. Dengan begitu, lanjut Jeffrie, tokoh-tokoh alternatif dari generasi baru bisa ikut konvensi.

"Setahu saya Demokrat akan membuat konvensi terbuka. Tentu Demokrat tidak membatasi generasi. Tapi jelas terbuka terhadap generasi baru, yang merupakan generasi pemilih mayoritas," tuturnya.

Ia juga  mengingatkan agar penjaringan capres digelar terbuka dan demokratis."Harapan saya Demokrat terbuka dalam mekanisme dan penetapan hasil akhir dari konvensi ini. Harusnya begitu. Kalau tidak, akan jadi bumerang," kata Jeffrie.

Jeffrie tercatat sebagai pengamat yang pertama kali menyarankan agar partai politik menggelar konvensi untuk menjaring calon presiden. Ia berharap yang menentukan siapa yang menjadi calon presiden di antara peserta konvensi itu adalah rakyat, pemilih pada umumnya.

"Kalau survei pemilih nasional yang menjadi basis dalam mengambil keputusan, maka calon yang ditetapkan akan sangat mencerminkan aspirasi pemilih nasional," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement